Sunday, May 10, 2009

How To Naturally Cure Acne

Everybody has had some form of acne in their lifetime. As teenagers we remember the days that breakouts seemed to just happen overnight, both boys and girls were susceptible to these. But in time most people out grow this stage and develop clean healthy skin. There are some that just don't get to this stage no matter how often they wash their face or how many creams they apply. There are many adults who suffer from problem acne for most of their lives, causing them to suffer from social anxiety and possibly depression.
There are ways to cure acne at any age and here I will show you how to naturally cure acne with a long term diet. This is not a quick fix to an acne problem, this is a change in lifestyle so results will take time. There are natural methods that will work faster and I suggest if you are looking for a more immediate cure you research them but over time these methods I discuss will decrease the appearance of acne.

The Clear Skin Diet:
The over production of Sebum is a direct cause of acne. The sebum is naturally produced where hair grows and it can block pores if it is overly produced. One potential way of fixing this is through your diet. Before starting a diet program you may want to seek the advice of a qualified Nutritionist as every digestion system is unique and every body processes food differently. Here are the rough guidelines for the diet.

Water : It imperative that you drink at least 6 glasses a day. Water is a natural cleanser of the skin.
Fiber : Eat as many grains and beans as possible as fiber is one of the keys to this diet.
Fish Oil: 1 tablespoon of fish oil daily.
Orange and yellow fruits: 5 colorful fruits per day. Yellow/red/orange
No dairy foods: Use alternatives such as Soya and Tofu.
Tea or coffee: Try to limit yourself to 1 or 2 servings a day.
Red meat: Try to limit eating red meat to once or twice weekly.
Fried foods: Do not eat any fried foods. Grilled, steamed or boiled only.
Fatty foods: Avoid these at all costs. Anything like butter, ice cream or cream.
Trans fats: Easier to do these days with warning labels and most restaurants removing Trans fats from their menus. Avoid the intake of Trans fats. Smoking: Avoid smoking for obvious reasons but for damage to the skin as well.

Following this diet or any diet similar will help your acne over time. There are other methods that may provide a shorter term solution and many of them are natural cures that do work. There have been many new treatments developed in recent years and a lot of people have had successes with them. Any acne cure should be researched fully before starting to make sure it is suitable for your lifestyle.

Author: trump44
»»  read more

Monday, April 6, 2009

Tips Aman Konsumsi Antibiotik

Antibiotik dimaksudkan untuk mengobati infeksi bakterial, tetapi antibiotik tidak akan bekerja efektif melawan virus seperti yang menyebabkan flu biasa. Untuk mencegah penggunaan antibiotik secara berlebihan, penting untuk menggunakan antibiotik hanya untuk infeksi bakteri. Jika Anda berlebihan mengonsumsi antibiotik, atau bahkan tidak teratur mengonsumsinya bisa jadi Anda akan mengalami apa yang disebut dengan resistensi obat. Berikut beberapa saran bagaimana menggunakan antibiotik secara benar: * Gunakan antibiotik hanya dengan rekomendasi dari dokter Anda. * Jangan pernah mengonsumsi antibiotik apapun yang ditentukan oleh orang lain, atau yang ditentukan untuk Anda untuk mengobati penyakit yang berbeda. * Minum antibiotik secara teratur dan sesuai dengan resep dokter * Jika dokter Anda mengatakan Anda terkena virus, Anda sebaiknya tidak meminta antibiotik. * Minum antibiotik Anda hanya sesuai dengan resep dokter, dan selalu habiskan resep dokter. Jangan pernah menyimpan beberapa antibiotik Anda untuk mengobati infeksi yang mungkin terjadi di masa depan Anda

Oleh: Maya
»»  read more

Saturday, July 21, 2007

Bronkhitis

Papa saya masuk rumah sakit menderita Bronkhitis Akut, susah sekali bernapas karena banyak dahak yang membuat sesak, dahak telah dikeluarkan seperti tak habis-habisnya, sudah 9 hari seperti tidak ada perubahan yang signifikan dan dokter tidak memberikan antibiotik sama sekali.
Penyebabnya mungkin karena dulu sering merokok.
Jadi saya tertarik dengan masalah ini dan mencari artikel tentang Bronkhitis ini dan saya sharingkan kepada pembaca semua.

Mencegah dan Mengatasi Radang Saluran Nafas (Bronkhitis) Secara Alamiah
Hembing Thu, 29 Apr 2004 14:41:00 WIB

Oleh : Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma

Bronkhitis merupakan peradangan pada saluran pernafasan utama paru-paru yaitu bronkhus. Penyakit ini lebih sering terjadi pada udara yang lembab. Bronkhitis disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, dimulai saat bakteri atau virus mengiritasi bronkhus sampai akhirnya terjadi pembengkakan. Selain itu, dapat juga disebabkan karena merokok, menghirup asap, gas, debu dan zat-zat merangsang lainnya, atau karena adanya komplikasi dari penyakit lainnya seperti batuk rejan, campak atau tiphus.

Bronkhitis dapat terjadi secara akut dan khronis. Bronkhitis akut biasanya merupakan penyakit ringan dan jangka waktunya pendek, pada umumnya sembuh sendiri dengan sempurna. Namun, apabila serangan bronkhitis akut terjadi secara berulang-ulang dapat beralih menjadi bentuk kronis yang lebih serius. Gejala yang timbul pada bronkhitis akut antara lain yaitu : terasa sakit pada sendi-sendi, lemas seperti saat flu, demam ringan atau demam tinggi, dada terasa nyeri terutama di belakang tulang dada, sesak nafas, sering diiringi batuk keras dan kering yang hampir terus menerus, dan terdapat lendir kental/ludah dalam tenggorokan. Apabila ludah yang dikeluarkan berwarna kuning ketika batuk, maka hal tersebut menandakan adanya infeksi. Penderita bronkhitis akut harus lebih banyak istirahat dan menghindari kelelahan, serta mengkonsumsi makanan yang bergizi, hindarkan debu, dan zat-zat kimia yang merangsang, hentikan menghisap rokok, dan gunakan antibiotik untuk memberantas infeksi bakteria.

Bronkhitis menahun atau kronis ditandai dengan tersumbatnya saluran pernafasan secara kronik, terjadi secara lamban dan lama-lama menjadi parah, bila tidak segera ditangani dapat menyebabkan penyakit paru-paru yang lebih serius. Penyakit ini menyebabkan paru-paru mengalami perubahan-perubahan sehingga menjadi tidak normal lagi, misalnya ada pembentukan jaringan-jaringan ikat atau komplikasi serius lainnya.

Perubahan tersebut menyebabkan gangguan gerak paru-paru normal sehingga udara tidak dapat masuk ke dalam dan keluar seperti biasanya. Bronkhitis kronis biasa terdapat pada orang yang suka merokok dan pada usia menengah sampai lanjut. Penyakit ini sering berhubungan atau berjalan bersamaan dengan penyakit paru-paru lainnya seperti empisema dan bronkhiektasis.

Penyebab utama bronkhitis kronik adalah kebiasaan merokok, kandungan tar pada rokok bersifat merangang secara kimiawi sehingga dapat menimbulkan kerusakan selaput lendir saluran-saluran pernafasan. Bronkhitis kronik juga dapat disebabkan karena infeksi saluran pernafasan yang terjadi secara berulang-ulang, polusi udara, dan alergi khusus. Faktor keluarga dan genetis/keturunan juga berperan membuat seseorang terkena bronkhitis kronik.

Merokok dapat menyebabkan infeksi saluran udara, mengakibatkan pertumbuhan jaringan fibrous yang tidak normal pada cabang brokhus, menghancurkan kantung udara paru-paru, meningkatkan produksi mukus dan mengurangi pemindahannya dari saluran udara, serta menghambat pengangkutan oksigen oleh sel darah merah dari paru-paru ke organ tubuh lain.

Bronkhitis kronik tidak selalu memperlihatkan gejala, dan baru terasa setelah usia setengah baya, yaitu adanya penurunan stamina, dan sering batuk-batuk. Keadaan tersebut akan semakin parah sejalan dengan bertambahnya usia dan perkembangan penyakit, sehingga menyebabkan kesukaran bernafas, kurangnya oksigen dalam darah dan kelainan fungsi paru-paru. Jika semakin parah dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan jantung, kelumpuhan, kegagalan pernafasan yang parah, serta kematian. Oleh karena itu untuk mengurangi berlanjutnya penyakit agar tidak menjadi parah dan sebelum kerusakan paru-paru semakin meluas, perlu menghentikan merokok dan hal-hal yang mengganggu pernafasan, menghindari cuaca yang terkena polusi, menjaga agar ruangan tetap hangat dan tidak pengap/lembab, mengkonsumsi makanan yang bergizi dengan diet yang seimbang, istirahat yang cukup, gunakan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteria.

Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi bronkhitis diantaranya mempunyai efek sebagai antiradang (anti-inflamasi), anti-infeksi, antibiotik, antibakterial, meredakan batuk (anti-tussif). Beberapa contoh jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi bronkhitis antara lain yaitu :

  1. Pegagan (Centella asiatica Urb.)
    Efek Farmakologis : sebagai anti-infeksi, antibakterial, penurun panas, antitoksik, penenang, peluruh kemih, membersihkan darah, dan lain-lain.

  2. Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.)
    Efek Farmakologis : antiradang, penawar racun/antitoksik, menurunkan panas, dan menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan bengkak, dan lain-lain.
  3. Bawang Putih (Allium sativum L.)
    Efek Farmakologis : Hangat, melancarkan peredaran darah, sebagai antibiotik, antioksidan, antikoagulan, serta dapat menstimulasi sistem imun, dan lain-lain.
  4. Kulit Jeruk Mandarin (Citrus nobilis Lour.)
    Sifat Kimiawi & Efek Farmakologis : pedas, hangat, masuk meridian limfa dan paru-paru. Berkhasiat sebagai obat batuk (antitussive), antiasma, peluruh dahak (expectorant), antiradang (anti-inflammatory), dan lain-lain.
  5. Sirih (Piper betle L.)
    Sifat Kimiawi & Efek Farmakologis : rasa hangat, pedas, berkhasiat menghentikan batuk, mengurangi peradangan, menghilangkan gatal, dan lain-lain.
  6. Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
    Efek Farmakologis : sebagai antiradang, antiviral, peluruh dahak (expectorant)
  7. Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
    Efek Farmakologis : hangat, antibatuk, peluruh dahak (expectorant), antiradang, melancarkan sirkulasi darah, dan lain-lain.
  8. Kaktus gepeng (Opuntia dilenii Haw.)
    Efek farmakologis : sebagai antibatuk (antitusif), penurun panas, penetral racun (antitoxic), menghilangkan sakit (analgetik), dan lain-lain.
  9. Daun Saga (Abrus precatorius L.)
    Efek farmakologis : penyejuk pada kulit dan selaput lendir, antibatuk.
Berikut ini beberapa contoh resep/ramuan tumbuhan obat untuk mengatasi bronkhitis :
  • 30 gram pegagan/antanan segar + 10 gram kulit jeruk mandarin kering, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.
  • 7 lembar daun sirih + 10 gram jahe + gula batu secukupnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, diminum. (untuk bronkhitis akut)
  • 15 gram sambiloto + 15 gram bawang putih yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, tambahkan 1 sendok makan madu, diaduk, airnya diminum.
  • 30 gram kaktus gepeng yang telah dikupas kulitnya dan diris-iris + 10 gram daun saga + gula batu secukupnya, direbus dengan 400 cc air hinggatersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.

Sumber: CBN


»»  read more

Sunday, July 15, 2007

Dahak

Dahak diproduksi di tenggorokan memiliki kandungan zat kimia yang bervariasi tergantung iklim, genetik dan kondisi sistem pertahanan tubuh. Umumnya berupa larutan kental yang mengandung gel yang merupakan larutan glicoprotein, imunoglobin, lipid, dll.

Warna dahak mengindikasikan parahnya gejala penyakit batuk:
1. Dahak yang sehat warnanya bening atau putih.
2. Dahak berwarna kuning pertanda gejala demam batuk pilek biasa.
3. Dahak berwarna hijau pertanda adanya indikasi pneumonia.
4. Dahak berwarna coklat pertanda perokok berat dan pebatuk berat.
5. Dahak bercampur darah pertanda TBC.
»»  read more

Friday, May 25, 2007

Daftar Vitamin

Vitamin A = Axerophtol = Retinol
Vitamin B1 = Thiamine
Vitamin B2 = Riboflavin = Lactoflavin
Vitamin B3 = Niacin = Niacinamide = Nicotinic Acid
Vitamin B5 = Panthenol = Calcium Pantothenate = Pantho. Acid
Vitamin B6 = Pyridoxine
Vitamin B12 = Cyanocobalamine
Vitamin B13 = Asam/Ca-Orotat
Vitamin B15 = Pangamic Acid
Vitamin B17 = Amygdalin = Laetrile
Vitamin Bx = PABA = p-aminobenzic acid
Vitamin C = Ascorbic acid
Vitamin D = Calciferol = Ergosterol
Vitamin E = Tocopherol
Vitamin F = Linoleic = Linolenic = Arachidonic acid
Vitamin G = nama lain vitamin B2
Vitamin H = Biotin = Co-Enzyme R
Vitamin K = Menadion
Vitamin M = Folic Acid
Vitamin P = Rutin = Hesperidin = Bioflavonoids
Vitamin T
Vitamin U

Choline dan Inositol termasuk dalam golongan vitamin B Kompleks.
»»  read more